Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RSUD Salah Transfusi Darah, Begini Efek Gol Darah O Ditransfusi Dengan Gol Sarah AB

 

Ny. Pasien pasien salah transfusi darah 


KABAR BATUAH - Mukomuko -  Akibat kecerobohan [oknum] pegawai Laboratorium di Rumah Sakit Daerah Kabupaten tenaga medis salah melakukan transfusi darah mengakibatkan pasien yang masuk tanggal 31/03/2023 beralamat di Desa Rawa Mulya atas nama nyonya Pasiyem berusia kurang lebih 70 tahun di rujuk ke RSUD M Jamil.

Pasien tersebut kekurangan darah sebanyak Empat Kantong darah AB , hasil laboratorium RSD Mukomuko, pihak keluarga pun langsung mencari pendonor darah AB Karena stok darah tidak ada di RSUD Mukomuko, setelah mendapat pendonor darah dua kantong, darah tersebut ditransfusikan ke pasien, tetapi hasilnya pasien menjadi kritis akibatnya di rujuk ke RSUD Padang Sumatra Barat.

Hasil dari Laboratorium Rumah Sakit Umum (RSUD) M Jamil, pasien atas Nama Pasiyem tersebut Golongan Darahnya ternyata O+. Hal tersebut yang mengakibatkan pasien menjadi kritis, karena salah memasukkan darah yang beda golongan darahnya.

Lantas bagaimana penjelasan tentang semua ini? Silahkan simak tulisan berikut.

Orang dengan golongan darah O dapat menerima transfusi darah dari donor dengan golongan darah O saja, karena golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B pada permukaan sel darah merah mereka. Namun, orang dengan golongan darah O tidak dapat menerima transfusi darah dari donor dengan golongan darah AB, karena golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada permukaan sel darah merah mereka. 

Sebaliknya, orang dengan golongan darah AB dapat menerima transfusi darah dari donor dengan golongan darah AB, A, B, atau O. Ini karena golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada permukaan sel darah merah mereka, sehingga mereka tidak akan menghasilkan antibodi yang dapat merusak sel darah merah dari donor dengan golongan darah mana pun. 

Jika seseorang dengan golongan darah O menerima transfusi darah dari donor dengan golongan darah AB, maka kemungkinan besar akan terjadi reaksi transfusi darah yang disebut reaksi hemolitik. Reaksi ini terjadi ketika antibodi dalam darah penerima (yang biasanya diproduksi untuk melawan antigen yang tidak cocok dengan golongan darah mereka) bereaksi dengan antigen pada sel darah merah dari donor yang tidak cocok, menyebabkan sel darah merah hancur dan memicu pelepasan zat beracun dalam darah. 

Reaksi transfusi darah yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk melakukan uji golongan darah yang akurat dan melakukan tes persiapan transfusi darah sebelum melakukan transfusi darah untuk memastikan kesesuaian golongan darah antara penerima dan donor. 

Dalam keadaan darurat, atau jika tidak ada darah yang cocok dengan golongan darah O tersedia, maka dapat dilakukan transfusi darah golongan darah AB, tetapi hanya jika tidak ada alternatif yang tersedia. Namun, hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan medis yang ketat untuk meminimalkan risiko komplikasi dan reaksi transfusi darah yang merugikan.

Namun, penting untuk diingat bahwa transfusi darah harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya diberikan jika diperlukan untuk mengatasi kondisi medis yang serius. Prosedur transfusi darah selalu dilakukan dengan pengujian yang cermat untuk memastikan kesesuaian golongan darah antara penerima dan donor untuk menghindari reaksi yang merugikan. (NR)


1 komentar untuk "RSUD Salah Transfusi Darah, Begini Efek Gol Darah O Ditransfusi Dengan Gol Sarah AB"

  1. Cakmano caronyo mem-validasi berita, PT idak terdaftar ahu.go id

    BalasHapus