Bahaya Boofing Drugs, Konsumsi Narkoba Melalui Oral Anus
ilustrasi boofing |
Mengapa Narkoba Boofing Berbahaya?
Karena seorang pecandu narkoba sering bereksperimen untuk mencari high yang
lebih intens maka mereka bereksplorasi dengan organ tubuhnya. Oral anus atauboofing atau booty bumping adalah tren yang sangat liar dan gila, kelihatan
memang tidak berbahaya. Namun di balik semua itu ada beberapa bahaya serius
yaitu : Kerusakan pada rektum dan usus, Peningkatan resiko IMS, dan Resiko
overdosis dan keracunan alkohol yang lebih besar karena begitu banyaknya
saluran saraf pada anus.
Kerusakan pada Rektum & Usus
Sebenarnya sederhana saja rektum diciptakan bukan untuk hal gila seperti
itu. Bahaya yang mengancam karena efek boofing adalah berakibat tinja berdarah,
perasaan selalu ingin BAB, saraf anus tidak lagi bisa mengontrol BAB, robekan
jaringan membran dubur. Adapun masalah yang lebih serius adalah penyumbatan
aliran darah ke bagian anus, kematian sel yang tidak wajar, dan dalam kasus
yang paling parah perlunya kolostomi operasi yang digunakan untuk mengalihkan
bagian usus besar yang rusak untuk dialihkan ke dinding perut. Bila berkelanjutan
maka masalah mereka lebih serius dan cenderung membusuk.
Peningkatan Risiko IMS
Boofing dapat meningkatkan
kemungkinan tertular infeksi menular seksual karena selaput lendir yang dapat
melindungi dari IMS menjadi rusak. Kasus obat boofing yang berulang
meningkatkan peluang ini.
Risiko Overdosis & Keracunan
Alkohol Lebih Besar
Teknik boofing mempunyai efek yang lebih cepat dan lebih keras untuk high
dari metode biasanya. Kadang orang
berfikir bahwa dosis mereka normal yang biasa dipakai menggunakan metode
biasanya. Namun untuk dosis oral anus tanpa mereka sadari dosis tersebut
terlalu banyak karena boofing merupakan metode yang relatif baru dan belum
adanya pengalaman atau dipelajari secara ekstensif, dan lagi tidak ada dosis
yang jelas untuk menghindari over dosis.
Resiko overdosis dan keracunan alkohol yang lebih besar
Khusus untuk alkohol, bila pecandu menenggak minuman alkohol
kemungkinan efeknya cuma selama beberapa jam dan orang tersebut masih dapat
memantau perasaannya atau insting humannya. Kemungkinan lainnya seseorang
menenggak alkohol efeknya akan sekaligus di waktu itu juga. Namun tidak dengan
metode boofing atau mengkomsumsi alkohol melalui rektum atau anus. Kemampuan tubuh
untuk melawan keracunan alkohol akan menurun karena anus tidak memiliki enzim
untuk memecah alkohol, dan pengomsumsi tidak dapat membuang zat racun dari tubuhnya seperti halnya orang akan
muntah setelah meminum alkohol yang berlebih.
Teknik penggunaan secara boofing atau oral anus baru-baru ini menjerat Coki Pardede. Coki
yang merupaka seorang komika meyebutkan bahwa dia mengguanakan teknik
menyuntikkan obat tersebut ke lubang analnya. Fantasi bukan? Dia mengaku efek
menggunakan teknik tersebut jauh lebih terasa dibanding menggunakan teknik
disuntikkan atau dibakar. Metode ini memang belum lazim di Indonesia tapi sudah
menjadi perhatian di dunia medis khususnya di USA.
Cara ini mereka istilahakan dengan istilah booty bumping atau boofing, ada
juga yang mengatakan plugging, hooping dan up your bum (mencolok, melompat, dan
masuk pantatmu). Dan ngerinya lagi penggunaan dengan metode ini bukan cuma
untuk jenis sabu, akan tetapi juga dipakai untuk jenis heroin, kokain bahkan
alkohol. (chuper)
Posting Komentar untuk "Bahaya Boofing Drugs, Konsumsi Narkoba Melalui Oral Anus"